Wednesday, May 12, 2010

"Bidadari Yang Mati"


Kenapa kita harus saling menikam bila suatu saat nanti kita akan tertikam
Kenapa kita harus membunuh bila suatu saat nanti kita akan mati
Lihatlah matahari yang mulai tenggelam
Adalah gambaran nyata usia kita yang tak-kan pernah kembali
Senandung merdu itu...adalah doa lama
Kekejaman nyata yang kusaksikan telah terlalu lama
Mengoyak-ngoyak mata batin dan jiwa menyisakan tetesan merah yang terasa hangat
Diantara mataku yang sudah terlalu pedih

Kenapa kita harus saling menikam bila suatu saat nanti kita akan mati
Kabut tipis menutupi alur cerita menyamarkannya menjadi bait-bait yang indah
Sehingga kita lupa masih ada dongeng lama
Kesombongan yang berlindung dibalik tajamnya
Pedang-pedang imitasi memaksa kita harus merintih
Bunga bijak tak lagi tumbuh dihalaman kumuh
Dimana aku dilahirkan dulu
Kenapa kita harus membunuh bila suatu saat nanti kita akan tertikam
Prasasti dari tumpahan darah telah dilupakan
Dilupakan oleh megahnya keangkuhan
Pekik perjuangan telah sirna bersama akhir sebuah persetubuhan
Bidadari kecil yang menari bukan sekedar saksi dari mereka yang terlupakan
Kenapa kita harus menikam bila kita tidak bisa mengulang kisah
Kenapa kita harus membunuh
Bila kita tidak pernah tau ada kisah yang tersembunyi
Alur sejarah yang tidak teratur menyisakan sebuah pertanyaan
Diantara mata yang dibutakan
Kenapa kita harus saling menikam dan membunuh bila kita adalah sama
Kenapa kita harus menari bila kita akan mati...
Kemana perginya seorang sahabat lama
Saat topi baja mulai dikenakannya...
Mati bersama gugurnya bunga kamboja
Diiringi isak tangis bidadari kecil ditepian senja
adalah imbalan bakti

No comments:

Post a Comment