Thursday, August 19, 2010

" SEBONGKAH LELAH "


Aku tak ingin maksud, untuk mewartakan semua lelah.
Tentang jasadku yang mulai melemah, dan batinku yang semakin mengalah.
Engkau tidak akan pernah tahu, di hadapanmu aku selalu tersenyum, menyimpan semua tangis berukir air dari pipi-pipiku.
Aku simpan semua, agar engkau bahagia. Bolehkah aku mengeluh? barang sekali saja.
Dan bolehkah aku meminta?
Engkau diam dan dengarkan semua apa yang ingin aku sampaikan.
Tentang penatku, lelahku, rinduku, juga cintaku.
Aku mencintai dengan tiada lelah, harus engkau tahu itu.
Terserahmu jika engkau bersikap tidak mau tahu.
Lelah yang aku tanggung ini bukan karena aku mencintaimu.
Ini adalah lelah fitrahku sebagai lelaki, sebagai manusia, sebagai mereka yang terlalu banyak berharap. Namun, bukan pula hendak ingin mengeluh.
Aku cuma ingin dimengerti, tidak lebih jangan pula kurang.
Aku lelah... Capek... Hidup menjadi manusia itu teramat lelah.
Maaf beribu maaf.
Itu bulan percintaan antara manusia dan Tuhan sudah semakin dekat.
Lelah itu mungkin juga napsu, harus pula aku kurung dia nantinya.
Sebongkah lelah.. Ini sudah terlampau, bukan bongkahan lagi.
Aku capek sekali...



No comments:

Post a Comment