Monday, July 26, 2010

" Sakit "


Tawapun seolah mengibas, mencerca manakala riang mulai tertutup rapat, lalu menggeliat porak poranda.

Nyinyir tak sengaja terundang hadir memapah heran dan tak tau rupa menghardik, mendelik sepeti bayi berangsur mati, ranum ketika senyum berduyun, segan melangkah meski ingin berolah, merapat kesisi sesekali menjejak berarah pergi, seketika pun datang pengharapan untuk menghujam, perih... risih... menindih..!!

Dari kejauhan terdengar sayu sedih, pedih, sakit meronta, lalu datang menjajah, melingkup setiap lini menyisip,

sang Ibu membopongnya dengan kasih dibawanya serta segebok sakit terselip pun tanpa ia minta.

Langit selalu memayungi kala Ia lelah meminta,

tanah adalah permadani terindah baginya yang selalu dipijakinya.

Harta satu satunya yang kian habis hanya tersisa satu. kuat menahan derap, tegar meski kadang gamang, sibayi dalam gendongannya

hanya mampu melolong menohok sejadinya dililit rasa lapar bisa jadi sedih melihat ibu tertatih menangguh hina, jabang bayi sesekali menyembulkan tawa saat dirinya nikmat dan pengap oleh kasih seorang ibu bijak meski diri terinjak-injak.

No comments:

Post a Comment