Tuesday, May 18, 2010

" little angel "


What do you want?
I will give U with my stick...

Bim... Salabim...
Prak..Prak..Prak..
Dì sihir jadi apa..??

Wednesday, May 12, 2010

"Bidadari Yang Mati"


Kenapa kita harus saling menikam bila suatu saat nanti kita akan tertikam
Kenapa kita harus membunuh bila suatu saat nanti kita akan mati
Lihatlah matahari yang mulai tenggelam
Adalah gambaran nyata usia kita yang tak-kan pernah kembali
Senandung merdu itu...adalah doa lama
Kekejaman nyata yang kusaksikan telah terlalu lama
Mengoyak-ngoyak mata batin dan jiwa menyisakan tetesan merah yang terasa hangat
Diantara mataku yang sudah terlalu pedih

Kenapa kita harus saling menikam bila suatu saat nanti kita akan mati
Kabut tipis menutupi alur cerita menyamarkannya menjadi bait-bait yang indah
Sehingga kita lupa masih ada dongeng lama
Kesombongan yang berlindung dibalik tajamnya
Pedang-pedang imitasi memaksa kita harus merintih
Bunga bijak tak lagi tumbuh dihalaman kumuh
Dimana aku dilahirkan dulu
Kenapa kita harus membunuh bila suatu saat nanti kita akan tertikam
Prasasti dari tumpahan darah telah dilupakan
Dilupakan oleh megahnya keangkuhan
Pekik perjuangan telah sirna bersama akhir sebuah persetubuhan
Bidadari kecil yang menari bukan sekedar saksi dari mereka yang terlupakan
Kenapa kita harus menikam bila kita tidak bisa mengulang kisah
Kenapa kita harus membunuh
Bila kita tidak pernah tau ada kisah yang tersembunyi
Alur sejarah yang tidak teratur menyisakan sebuah pertanyaan
Diantara mata yang dibutakan
Kenapa kita harus saling menikam dan membunuh bila kita adalah sama
Kenapa kita harus menari bila kita akan mati...
Kemana perginya seorang sahabat lama
Saat topi baja mulai dikenakannya...
Mati bersama gugurnya bunga kamboja
Diiringi isak tangis bidadari kecil ditepian senja
adalah imbalan bakti

"Happy B'day Nerra"


Met Ulang Tahun yg ke 6 ya ponakan Wa2 yg cantik kaya barbie..
Semoga semua harapan2nya dikabulkan sama Allah SWT ya..
Amien.. Amien..

"DETIK TERUJUNG"


Mataku redup benar pagi ini
Menanti mentari tak jua muncul
Bukan sebagai penghangat tubuh dingin
Namun sebagai penerang jalanku
Menuju cahayaMu
Apakah umur bisa menentu
Apakah usia bisa tersisa
Diujung kembali tersambung
Memutar kembali kisah lama
Semua sama samar
Semua sama hinggar
Dibatas terujung aku tersesat
Kembali pada kisah
Dimana semua salah
Ah..
Apakah detik itu tak juga berujung
Berputar dari sisi ke sini
Membawa bunyi segaris miris
Menanti ucapan disela gerimis.

" DOSA LAMA "


Masih seperti dulu saat kita berdiri diatas rumput hijau
Ada kepincangan dari mimpiku tadi pagi
Setelah kau pergi, Tersisakah isak tangismu untukku yang menjadi aneh
Lepaskah teriakan mu saat pagi tiba dan kita terbangun
Pedihnya luka bisu yang kontras oleh dosa dosa
Riuhnya malaikat kematian yang ingin menjemputmu
Bertarung denganku yang ingin membawamu jauh pergi
Sejauh malam yang gelap
Sejauh dirimu saat ini
Dimana?
Aku belum juga menemukan mu
Kecuali tuhan maha adil menghukumku...

" SEMU "


Setelah mata menelanjang kubiarkan cumbu berkelambu,

lampu terseok lalu padam,

kusiram gairah dipengadilan rasa kuselipkan cinta kala kau mendesah mengaduh kecil lalu berlanjut lagi lalu terhenti sejenak..

Kunyalakan tamaram menghampiri didekat cermin terlihat semu, ku lanjutkan diantara silau berdendang, sesekali menguak lalu terpelanting didasar lemas.

Sang cermin dengan jujur bersuara kasihmu tak setia ada dusta di sebat matanya.